Senin, 02 Januari 2012

Otomodif

Trend Knalpot Racing Lokal, Cenderung Lebih Mengilap


R9 Catalunya. Mengkilap dan kebiruan
Akhir 2011 sepertinya ditutup dengan knalpot yang bernuansa kinclong. Walau bahannya titanium atau stainles steel yang sudah mengkilap, namun dibikin mengilap lagi. 

Bahkan dikasih kelir kebiruan yang cenderung menambah kesan bekas terbakar. Padahal sengaja dibikin menggunakan elemen yang dipanaskan pada bahan knalpotnya.

Seperti buatan R9 atau Racing Generation. Akhir tahun meluncurkan tipe Catalunya dari stainless steel dan titanium. Supaya mengilap dipoles lagi.

Bahkan termasuk versi 2-tak untuk Ninja 150, dipoles mengilap. Dan ternyata titanium lebih menguntungkan, bukan saja bobot lebih ringan 40%. “Kalau panas mengambang volumenya. Di mesin 2-tak, powernya akan meningkat,” jelas Sjafri ‘Jerry’ Ganie, bos R9.

Lebih enak lagi, kalau kena panas, bahan titanium kelirnya akan berubah. Jadinya seperti warna-warni pelangi.

Modifikasi Ban Depan Pasang Ban Belakang

Saat ini jika kita memperhatikan ban yang terpasang di sepeda motor keluaran pabrikan alias standar, pola kembangan antara ban depan dan belakang sama persis.  Kecenderungan ini diterapkan di sekitar awal tahun 2000.  Padahal sebelumnya, pabrikan motor selalu memasang ban depan dengan alur yang berbeda antara ban depan dan belakang.
Dulu, buat roda depan pabrikan terbiasa menerapkan pola garis lurus sejajar putaran roda. Sedang di roda belakang bentuk kembangan cenderung berpola garis lurus melintang.  Dua fakta ini menarik buat dibahas. Pertanyaannya, mengapa pola ban berganti? Jika dulu dibedakan antara depan dan belakang, kenapa sekarang cukup dengan kembangan yang sama?
“Ini terkait dengan perkembangan kebudayaan masyarakat pengguna motor”, buka Hermanu, instruktur mekanik dari Training Centre PT Mitra Pinasthika Mustika, main dealer Honda Jatim dan NTT.
Maksudnya?
“Dulu pengguna motor tidak merasakan pentingnya ber-manuver.  Ban belakang dengan kembangan melintang (kotak) dianggap paling baik untuk menyalurkan traksi ke jalan.  Sedangkan roda depan cukup dengan alur lurus karena ban depan hanyalah meneruskan gerak dari transfer daya roda belakang.”
Lain dulu lain sekarang. Jalanan yang sudah didominasi aspal membuat traksi ban belakang bisa lebih dimaksimalkan dengan kembangan yang cenderung menerapkan pola miring dan lengkung. Tampilan kembangan ban standar kini jauh lebih sporty.
Dengan ban depan yang memasang pola kembangan sama dengan roda belakang tadi, traksi ban depan pun cenderung lebih baik untuk bermanuver. Ini karena alur ban tak melawan gerak kemudi ke kiri atau ke kanan, seperti yang terjadi pada ban beralur lurus.
Nah kelincahan bermanuver ini kini memang jadi kebutuhan pengguna motor. Bahkan jadi salah satu hal yang dipertimbangkan saat memilih motor yang akan dibeli. Lalu lintas padat mudah dilewati dengan motor yang lincah bergerak ke kiri dan kanan.
Lagi pula kini rasanya jalanan banyak dipenuhi tikungan ke kanan dan kiri. Dengan ban beralur miring layaknya ban standar motor era kini, motor pun mudah nurut diajak bermanuver.
Tetapi meski pola kembangan ban depan dan belakang kini rata-rata sama pada motor standar, mesti diingat ukuran ban yang dipakai tetap berbeda. “Depan selalu menggunakan ukuran lebih kecil dari belakang. Ini karena fungsi”, lanjut Hermanu seraya sebut motor bebek rata-rata kini mengusung 2.50 atau 70/80 untuk roda depan dan 2.75 atau 80/90 untuk belakang.
Fungsi itu adalah ban belakang harus bisa menyalurkan tenaga mesin ke aspal. Karena motor termasuk penggerak roda belakang, maka ban dengan ukuran lebih besarlah yang dipasang ke pelek buritan. Sedang roda haluan cukup dengan ban berprofil lebih kecil. Gitu.
(Ditulis ulang dari tabloid Otoplus edisi minggu ke empat april 2009).
Popularity: 12% [?]
[15 Dec 2010 | 2 Comments | ]
Dokumentasi HKU Racing di media Otoplus rubrik oprek – “Korek Harian Yamaha Vixion” naik 1,2 DK..
Tak sedikit surat masuk ke redaksi OP yang menanyakan soal korek yamaha vixion. Mengingat teknologi yang disandang Yamaha Vixion adalah injeksi.
Ketakutan untuk menambah performa mesin injeksi ini masih menghantui mekanik lantaran belum familiar dengan komponen injeksi seperti sensor, throttle body, ECU, sampai injektor. “Biasanya mekanik takut terjadi kesalahan karena merusak sistem,” papar Hermanu, mekanik dari HKU Racing Motorsport, surabaya ini.
[6 Jan 2011 | No Comment | ]
Buat all brad&sist pemilik ‘motor jerangkong’ alias motor harian dengan spek balap atau istilah lainnya korek harian bisa ikutan uji dyno test gratis di Street Dyno Otoplus buat mengetahui seberapa besar perubahan power mesin yang dihasilkan setelah brad&sist melakukan korek mesin.
Caranya: kirim spesifikasi, merk motor, tahun pembuatan, nama pemilik serta bengkel korek ke alamat redaksi OtoPlus  - Jl. Raya Jemursari 64 Surabaya (Ged.Kompas Gramedia Lt.V) atau bisa via email streetdyno.otoplus@yahoo.com
Sementara ini belum ada regulasi khusus seperti pembagian kelas dan kapasitas.  Spesifikasi motor yang menurut OP baik dan
Milan - Massimiliano Allegri membantah jika hubungannya dengan Alexandre Pato tidak harmonis. Ia menilai anak buahnya sedang dalam masa sulit sehingga melontarkan komentar bernada mengkritik tentangnya.

Dalam sebuah wawancara, Pato sempat bercerita soal hubungannya yang kurang harmonis dengan pelatihnya di AC Milan itu. 'Si Bebek' menyebut Allegri kurang terbuka terhadap dirinya.

"Tidak ada masalah antara Pato dan saya. Ungkapannya itu hanya kerena dia sedang frustasi," ujar sang allenatore pada Sky Sports Italia seperti dikutip olehFootball Italia.

Pernyataan pemain asal Brasil itu tak dianggap sebagai masalah yang serius oleh Allegri. Baginya itu adalah hal yang biasa terjadi. Allegri juga tak melihat adanya tanda-tanda ketidakbahagiaan dari pemainnya itu.

"Anda tidak bisa selalu bermain sejak awal di setiap pertandingan. Tapi ini bukan isu yang serius dan soal ini sering terjadi dari waktu ke waktu," tambahnya.

"Tidak ada masalah dan tidak ada pembicaraan soal klarifikasi antara kami karena tidak ada yang perlu didiskusikan.

"Dia berlatih keras dan tidak memberikan tanda-tanda ketidakbahagiaan," simpul Allegri.
Milan - Massimiliano Allegri membantah jika hubungannya dengan Alexandre Pato tidak harmonis. Ia menilai anak buahnya sedang dalam masa sulit sehingga melontarkan komentar bernada mengkritik tentangnya.

Dalam sebuah wawancara, Pato sempat bercerita soal hubungannya yang kurang harmonis dengan pelatihnya di AC Milan itu. 'Si Bebek' menyebut Allegri kurang terbuka terhadap dirinya.

"Tidak ada masalah antara Pato dan saya. Ungkapannya itu hanya kerena dia sedang frustasi," ujar sang allenatore pada Sky Sports Italia seperti dikutip olehFootball Italia.

Pernyataan pemain asal Brasil itu tak dianggap sebagai masalah yang serius oleh Allegri. Baginya itu adalah hal yang biasa terjadi. Allegri juga tak melihat adanya tanda-tanda ketidakbahagiaan dari pemainnya itu.

"Anda tidak bisa selalu bermain sejak awal di setiap pertandingan. Tapi ini bukan isu yang serius dan soal ini sering terjadi dari waktu ke waktu," tambahnya.

"Tidak ada masalah dan tidak ada pembicaraan soal klarifikasi antara kami karena tidak ada yang perlu didiskusikan.

"Dia berlatih keras dan tidak memberikan tanda-tanda ketidakbahagiaan," simpul Allegri.
Jakarta - Persipura Jayapura resmi menempuh jalur hukum terkait pencoretan dari keikutsertaan di Liga Champions Asia. 'Mutiara Hitam' sudah melaporkan kasus tersebut ke badan arbritase dunia.

Konfirmasi soal pengaduan Persipura ke badan arbitrase diutarakan Hinca Panjaitan. Hinca menduduki jabatan sekjen di kelompok yang menyebut diri sebagai Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI)

Disebut Hinca, badan arbitase dunia sudah merespons permintaan Persipura. Mereka meminta memori banding dikirim pada 29 Desember. Dan pada hari yang sama tim berjuluk 'Mutiara Hitam' itu sudah mengirimkan berkas setebal 15 halaman.

"Isi dari banding itu, Persipura minta kasus diputus sebelum Februari. Alasannya, biar mereka bisa langsung berpartisipasi jika dinyatakan menang. Ini karena putusan badan Arbritase dunia itu final dan langsung berlaku," ujar Hinca.

"Persipura juga tuntut PSSI membayar ganti rugi sebesar 25 ribu Euro (sekitar Rp300 juta)," lanjut dia.

Untuk mengawal kasus tersebut, Persipura juga sudah menunjuk dua pengacara dari Belgia berbendera Roca Yunyent. Dua pengacara tersebut adalah Jean Louis Dupont dan Martin Hissel.

"Kami belum dapat surat jawab terkait waktu sidang," pungkas Hinca.